Tembok tersebut pernah dilihat oleh salah seorang sahabat. Al-Bukhari telah menyebutkan hal tersebut dengan lafazh yang meyakinkan dalam sebuah riwayat, bahwa ada yang berkata kepada nabi Muhammad SAW, "Aku telah melihat dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti kain yang bergaris-garis" maka nabi Muhammad SAW membenarkan ucapannya tersebut."
Ibnu Hajar mengatakan, "Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Abi Umar dari jalur Sa'id bin Abi Arubah, dari Qatadah dari seorang penduduk kota Madinah, bahwa ia berkata kepada nabi Muhammad SAW, "Wahai Rasulullah, sungguh aku telah melihat dinding Ya'juj dan Ma'juj." Rasulullah bertanya, "Engkau melihatnya seperti apa?" Ia menjawab, "Seperti kain yang bergaris-garis, padanya terdapat garis merah dan hitam." Rasulullah membenarkan orang tersebut dan bersabda, "Sungguh engkau telah melihatnya."
Al-Hafizh Ibnu Katsir juga menceritakan tembok penghalang Ya'juj dan Ma'juj dan usaha yang dilakukan oleh sebagian raja untuk melihatnya. Dia mengatakan,
"Khalifah Al-Watsiq pernah mengutus beberapa gubernur yang ada di negaranya bersama pasukan untuk melihat tembok Ya'juj dan Ma'juj dengan langsung, dan agar mereka menceritakan hal tersebut kepadanya setelah kembali. Maka mereka berjalan dan singgah dari suatu negara ke negara lain dan satu kerajaan ke kerajaan lain, dan terlihat bahwa bangunan itu terdiri dari material besi dan kuningan. Mereka melihat ada pintu besar yang dikunci dengan gembok besar. Di tempat tersebut masih terlihat sisa-sisa batu bangunan dan bekas pekerjaan bangunan. Di sana juga terlihat banyak penjaga yang berasal dari kerajaan-kerajaan yang berdekatan dengan tempat tersebut. Tembok itu sangat tinggi dan tidak bisa didaki, begitu juga dengan gunung-gunung yang ada di sekitarnya. Kemudian pasukan tersebut kembali ke negara masing-masing setelah melakukan pencarian selama dua tahun, di mana mereka banyak menyaksikan hal-hal yang aneh."
Al-Hafizh Ibnu Katsir tidak menyebutkan dari siapa beliau mendengar kisah tersebut, namun tidak ada pula orang yang menyanggah perkataan beliau. Wallahu A'lam.
Sumber: buku Misteri Akhir Dunia, oleh Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Arifi
Ibnu Hajar mengatakan, "Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Abi Umar dari jalur Sa'id bin Abi Arubah, dari Qatadah dari seorang penduduk kota Madinah, bahwa ia berkata kepada nabi Muhammad SAW, "Wahai Rasulullah, sungguh aku telah melihat dinding Ya'juj dan Ma'juj." Rasulullah bertanya, "Engkau melihatnya seperti apa?" Ia menjawab, "Seperti kain yang bergaris-garis, padanya terdapat garis merah dan hitam." Rasulullah membenarkan orang tersebut dan bersabda, "Sungguh engkau telah melihatnya."
Al-Hafizh Ibnu Katsir juga menceritakan tembok penghalang Ya'juj dan Ma'juj dan usaha yang dilakukan oleh sebagian raja untuk melihatnya. Dia mengatakan,
"Khalifah Al-Watsiq pernah mengutus beberapa gubernur yang ada di negaranya bersama pasukan untuk melihat tembok Ya'juj dan Ma'juj dengan langsung, dan agar mereka menceritakan hal tersebut kepadanya setelah kembali. Maka mereka berjalan dan singgah dari suatu negara ke negara lain dan satu kerajaan ke kerajaan lain, dan terlihat bahwa bangunan itu terdiri dari material besi dan kuningan. Mereka melihat ada pintu besar yang dikunci dengan gembok besar. Di tempat tersebut masih terlihat sisa-sisa batu bangunan dan bekas pekerjaan bangunan. Di sana juga terlihat banyak penjaga yang berasal dari kerajaan-kerajaan yang berdekatan dengan tempat tersebut. Tembok itu sangat tinggi dan tidak bisa didaki, begitu juga dengan gunung-gunung yang ada di sekitarnya. Kemudian pasukan tersebut kembali ke negara masing-masing setelah melakukan pencarian selama dua tahun, di mana mereka banyak menyaksikan hal-hal yang aneh."
Al-Hafizh Ibnu Katsir tidak menyebutkan dari siapa beliau mendengar kisah tersebut, namun tidak ada pula orang yang menyanggah perkataan beliau. Wallahu A'lam.
Sumber: buku Misteri Akhir Dunia, oleh Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Arifi
gak paham maksudnya.. .. :/
BalasHapus